Senin, 04 Agustus 2008

ORGANIC is THE FUTURE

Mengenal Makanan Bayi Organik

Di negara maju makanan bayi organik sedang populer. Banyak ibu beralih dalam memilih makanan bagi bayinya, dari yang biasa-biasa saja atau makanan non-organik, ke organics baby food. Seorang ibu dua orang anak batita, sebut saja namanya Kathy, dari Atlanta, AS, selama ini membesarkan anaknya dengan memberikan makanan organik karena menurutnya inilah yang terbaik. ''Saya percaya sangat penting memberi makanan tambahan bagi bayi. Tapi yang seperti apa? Meski masih banyak pendapat tentang baik-buruk makanan organik dan non organik bagi bayi, saya memberikan makanan organik pada bayi saya saat mereka 6 bulan. Dan kini mereka tumbuh dengan baik dan sehat.''
Apa sih makanan organik bagi bayi? Mungkin belum banyak orang maphum karena jenis makanan ini tergolong baru dalam industri pangan. Yuk, cari tahu!

DEFINISI MAKANAN ORGANIK BAYI
Makanan organik baru sekitar 15 tahun saja diteliti secara intensif di dunia industri pangan. Makanan model ini menjadi populer belakangan ini seiring meningkatnya kesadaran orang hidup sehat, dengan jalan back to nature. Implikasinya, mereka emoh makan makanan yang mengandung unsur-unsur kimia di dalamnya, misal, mengandung zat pengawet, pewarna, pemanis, atau saat ditanam menggunakan unsur-unsur kimia dalam pupuk atau pembasmi hama - sehingga masuk ke dalam tumbuhan - begitu juga dalam proses panen, pengangkutan, pencucian, dan penyimpanan.

Makanan organik adalah makanan yang bersih, alami, segar, dan bebas dari berbagai unsur kimia, mulai dari proses penanaman hingga packing dan penyimpanan. Sejumlah makanan oragnik sebernya tidak benar-benar bersih atau bebas zat tambahan, namun kadarnya diatur sangat ketat hingga berada dalam batas yang ditolerir. Makanan organik dianggap paling sehat, dan belakangan ini bisnisnya juga merambah ke kategori baby food, yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, jus, bubur, sereal, roti, biskuit, susu, dll, khusus untuk bayi.

MAKANAN ORGANIK DARI SEGI HUKUM
Meski cukup populer, faktanya saat ini makanan organik di sejumlah negara, termasuk Indonesia, masih dianggap ilegal karena belum ada aturan yang mengatur secara jelas dari berbagai aspek. Misal, banyak makanan organik dijual di pasaran tanpa label "organik" sehingga konsumen harus lebih teliti. Masih ada juga makanan organik yang dijual di toko khusus makanan organik, namun pada labelnya tercantum penambahan zat aditif lebih dari aturan.

Sebagian ibu percaya dengan membeli makanan bayi organik, anaknya terbebas dari zat aditif. Sebagai contoh, makanan bayi yang mengandung tepung, sangat baik karena bebas dari zat berbahaya. Sayangnya, mereka tidak menyadari saat ini begitu panjang daftar panggunaan zat berbahaya pada makanan organik bayi, oleh oknum produsen makanan. Dengan adanya hukum yang mengatur, diharapkan pelanggaran seperti itu tidak terjadi.

Di Eropa makan bayi berlabel organik mendapat pengawasan ketat dari pejabat kesehatan, baik dalam pengolahan maupun pemasaran, guna menekan pemakaian zat tambahan seminim mungkin. Di Amerika makanan bayi organik berdasarkan hukum yang ada tidak boleh mengandung unsur kimia lebih dari 0.01% mg/kg - kira-kira satu per seribu dari hasil sisa racun yang terdapat pada pestisida - mengindikasikan ketatnya pengontrolan penggunaan pestisida.

MAKANAN ORGANIK DARI SEGI RASA
Dari segi rasa, masih ada perbedaan selera konsumen. Sebagian menyebutkan makanan organik bayi kurang enak rasanya, sebagian lagi berpendapat rasanya jauh lebih baik dari makanan non-organik. Menurut Ahli Gizi Anak Dr Sri Kurniati Dari RS Anak Harapan Kita, salah satu alasan positif memberikan makanan organik kepada bayi karena makanan jenis ini tidak mengandung gula dan garam tambahan.

Makanan bayi organik umumnya mendapatkan efek manis alamiah dari sari pati jagung atau gandum. Rasa manis atau asin dari makanan bayi, menurut Sri, efeknya kurang baik bagi bayi, yaitu menimbulkan fanatisme pada makanan cenderung asin atau cenderung manis, yang secara jangka panjang bisa mengancam kesehatan. Selain itu, tidak selamanya bayi cocok dengan rasa manis atau asin yang ditimbulkan makanan non-organik. Jika tidak cocok maka akan mempengaruhi kesehatan bayi karena bisa membuatnya muntah-muntah dan mencret, bahkan keracunan.

MAKANAN ORGANIK DARI SEGI HARGA
Ditinjau dari segi harga, masih banyak kalangan mengklaim makanan bayi organik mahal. Hanya sedikit saja makanan organik yang sama atau mirip harganya dengan non-organik. Alasan sederhana mengapa makanan organik lebih mahal adalah karena dalam pembuatannya, ia membutuhkan perlakuan khusus. Para produsen memperlakukan makanan jenis ini lebih spesail dan berhati-hati untuk mencegah tercemar, sehingga makanan organik tidak bisa dijual bebas. ''Proses produksinya pun ternyata lebih rumit, hingga berbiaya tinggi,'' ujar Sri.

Akibat harga makanan bayi organik yang berbeda dengan non-organik,
banyak orangtua merasa bersalah jika tidak mampu membeli makanan organik bagi bayinya karena perbedaan harga mereka anggap perbedaan kualitas. Saat ini para produsen makanan bayi tengah berusaha menemukan cara lebih baik dalam memproduksi makanan bayi organik, sehingga harganya terjangkau banyak kalangan.

MAKANAN ORGANIK DARI SEGI PROSES
Agaknya masih banyak fakta dan informasi dibutuhkan para ibu agar mereka lebih bijak mengolah makanan organik. Hal ini lantaran, ditinjau dari efek proses, para ahli gizi menyatakan masyarakat harus siap mengolah makanan organik, agar tidak menjadi rusak akibat salah olah di rumah. Sri menyebutkan, kita harus memperhatikan betul bagaimana cara mengolah makanan organik yang dibeli agar tidak kehilangan manfaatnya. Misal, memperhatikan dengan seksama kemasannya; apakah perlu dimasak dengan cara sekali atau dua kali masak?

Berapa suhu yang tepat untuk memasak agar tidak kehilangan zat-zat berguna? Bagaimana brokoli dan wortel organik dimasak, apakah tidak boleh sampai pudar warnanya? Bagaimana menjaga unsur mineral dan vitamin dalam makanan organik tidak cepat hilang? Bagaimana
penyimpanan makanan organik matang agar tetap steril? Saat ini pun tengah dicari metode pengolahan makanan organik sehingga orangtua sibuk sekali pun bisa memberikan makanan organik pada bayi mereka, tanpa merusak kandungan gizi, tanpa merusak rasa makanan tetap sesuai aslinya, juga dalam porsi praktis sekali makan.(Ratih Soeroto/ Baby&Me)).


Sumber: Tabloid Ibu Anak

Tidak ada komentar: